Tafsirof Surah Yasin We hope to make it easy for everyone to read, study, and learn The Noble Quran ý (Narrated by Abu Dawood, 3121; Ibn Maajah, 1448 Upon hearing this, the angels said, "Blessing is for the Ummah unto whom the Quran will be sent down These Hadith do not require any clarification as it is explicitly declared that reciting TafsirQS. Al-Jumu'ah (62) : 8. Oleh Kementrian Agama RI. Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa orang-orang Yahudi sangat takut menghadapi kematian dan berusaha menghindarinya. Oleh karena itu, Allah memerintahkan Rasulullah agar menyampaikan kepada mereka bahwa kematian pasti datang menemui mereka.. Kemudian mereka dikembalikan kepada Allah Yang Maha Mengetahui yang gaib dan yang kelihatan Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". Bacaayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia. dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Mushaf Madina; Fatwa DSN; Kerja Sama; Donasi; Surat Al-Jumu'ah Ayat 3. (Dan juga kepada kaum yang lain) lafal ini diathafkan kepada lafal al-ummiyyiina, yakni orang-orang yang ada (dari Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Al-Jumu'ah 11 ~ Quran Terjemah Perkata dan Tafsir Bahasa Indonesia وَاِذَا رَاَوْا تِجَارَةً اَوْ لَهْوًا ۨانْفَضُّوْٓا اِلَيْهَا وَتَرَكُوْكَ قَاۤىِٕمًاۗ قُلْ مَا عِنْدَ اللّٰهِ خَيْرٌ مِّنَ اللَّهْوِ وَمِنَ التِّجَارَةِۗ وَاللّٰهُ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ ࣖ الجمعة ١١ wa-idhāوَإِذَاAnd whendan apabilara-awرَأَوْا۟they sawmereka melihattijāratanتِجَٰرَةًa transactionperniagaanawأَوْorataulahwanلَهْوًاa sportpermainaninfaḍḍūٱنفَضُّوٓا۟they rushedmereka menujuilayhāإِلَيْهَاto itkepadanyawatarakūkaوَتَرَكُوكَand left youdan mereka meninggalkan kamuqāimanقَآئِمًاۚstandingberdiriqulقُلْSaykatakanlahmāمَا"Whatapaʿindaعِندَis withdisisil-lahiٱللَّهِAllahAllahkhayrunخَيْرٌis betterlebih baikminaمِّنَthandaril-lahwiٱللَّهْوِthe sportpermainanwaminaوَمِنَand fromdan daril-tijāratiٱلتِّجَٰرَةِۚany transactionperniagaanwal-lahuوَٱللَّهُAnd Allahdan Allahkhayruخَيْرُis the Bestsebaik-baikl-rāziqīnaٱلرَّٰزِقِينَof the Providers"pemberi rizki/imbalan Transliterasi Latin Wa iżā ra`au tijāratan au lahwaninfaḍḍū ilaihā wa tarakụka qā`imā, qul mā 'indallāhi khairum minal-lahwi wa minat-tijārah, wallāhu khairur-rāziqīn QS. 6211 Arti / Terjemahan Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri berkhotbah. Katakanlah "Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan", dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezeki. QS. Al-Jumu'ah ayat 11 Tafsir Ringkas KemenagKementrian Agama RI Ayat sebelumnya mengingatkan orang-orang beriman agar kembali bekerja mencari rezeki yang halal apabila sudah melaksanakan salat Jumat. Ayat ini menegur kaum muslim yang meninggalkan Rasulullah ketika sedang menyampaikan khutbah Jumat untuk berburu barang dagangan. Dan apabila mereka, orang-orang beriman yang sedang menyimak khutbah Jum'at, melihat perdagangan, kafilah dagang yang membawa barang-barang berharga tiba di Madinah atau permainan, hiburan musik dan tari yang diselenggarakan guna menyambut kafilah dagang yang baru tiba dari Syam, mereka, sebagian besar orang-orang yang sedang menyimak khutbah Jumat itu, segera menuju kepadanya, ke tempat kafilah dagang dan hiburan itu; dan mereka meninggalkan engkau Muhammad yang sedang berdiri, menyampaikan khutbah Jumat. Katakanlah, wahai Muhammad kepada mereka, “Apa yang ada di sisi Allah, kenikmatan surga yang diberikan kepada orang yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya lebih baik daripada permainan, hiburan, musik dan tari, dan perdagangan barang-barang berharga yang dicari dan disukai manusia.” Dan Allah pemberi rezeki yang terbaik kepada setiap Lengkap KemenagKementrian Agama RI Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Muslim, Ahmad, dan at-Tirmidhi dari Jabir bin 'Abdullah bahwa ketika Nabi saw berdiri berkhotbah pada hari Jumat, tiba-tiba datanglah rombongan unta pembawa dagangan, maka para sahabat Rasulullah bergegas mendatanginya sehingga tidak ada yang tinggal mendengarkan khotbah kecuali 12 orang. Saya Jabir, Abu Bakar, dan Umar termasuk mereka yang tinggal, maka Allah Ta'ala menurunkan ayat wa idha ra'au tijaratan au lahwan, sampai akhir surah. Pada ayat ini Allah mencela perbuatan orang-orang mukmin yang lebih mementingkan kafilah dagang yang baru tiba dari pada Rasulullah, sehingga mereka meninggalkan Nabi saw dalam keadaan berdiri berkhotbah. Ayat ini ada hubungannya dengan peristiwa kedatangan Dihyah al-Kalbi dari Syam Suriah, bersama rombongan untanya membawa barang dagangannya seperti tepung, gandum, minyak dan lain-lainnya. Menurut kebiasaan apabila rombongan unta dagangan tiba, wanita-wanita muda keluar menyambutnya dengan menabuh gendang, sebagai pemberitahuan atas kedatangan rombongan itu, supaya orang-orang datang berbelanja membeli barang dagangan yang dibawanya. Selanjutnya Allah memerintahkan Nabi-Nya supaya menyampaikan kekeliruan perbuatan mereka dengan menegaskan bahwa apa yang di sisi Allah jauh lebih baik daripada keuntungan dan kesenangan dunia. Kebahagiaan akhirat itu kekal, sedangkan keuntungan dunia akan ini ditutup dengan satu penegasan bahwa Allah itu sebaik-baik pemberi rezeki. Oleh karena itu, kepada-Nyalah kita harus mengarahkan segala usaha dan ikhtiar untuk memperoleh rezeki yang halal, mengikuti petunjuk-petunjuk-Nya dan al-JalalainJalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya yakni kepada barang dagangan, karena barang dagangan itu merupakan kebutuhan yang mereka perlukan, berbeda dengan permainan dan mereka tinggalkan kamu dalam khotbahmu dalam keadaan berdiri. Katakanlah, "Apa yang di sisi Allah berupa pahala lebih baik bagi orang-orang yang beriman dari permainan dan perniagaan," dan Allah sebaik-baik pemberi rezeki bila dikatakan, setiap orang itu memberi rezeki kepada keluarganya, maka pengertian yang dimaksud ialah dari rezeki Allah swt. Tafsir Ibnu KatsirIsmail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Allah Swt. mengecam orang-orang yang bubar meninggalkan khotbah Jumat karena menuju ke tempat perniagaan yang baru tiba di Madinah di masa itu. Untuk itu Allah Swt. berfirmanDan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri berkhotbah. Al-Jumu'ah 11Maksudnya, pergi meninggalkanmu yang sedang berkhotbah di atas mimbar. Demikianlah menurut takwil yangdikemukakan oleh paratabi'in yang bukan hanya seorang, yang antara lain ialah Abul Aliyah, Al-Hasan, Zaid ibnu Aslam, dan ibnu Hayyan menduga bahwa barang dagangan tersebut adalah milik Dihyah ibnu Khalifah sebelum dia masuk Islam, dia memakai genderang dalam menjajakan barang dagangannya, akhirnya mereka bubar menuju ke tempat perniagaan itu dan meninggalkan Rasulullah Saw. yang sedang berkhotbah di atas mimbarnya, terkecuali sebagian kecil dari mereka yang tidak terpengaruh. Hal ini diperkuat dengan adanya sebuah hadis yang menceritakannya. Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris, dari Husain, dari Salim ibnu Abul, Ja'd, dari Jabir yang mengatakan bahwa iringan kafilah perniagaan datang ke Madinah di saat Rasulullah Saw. sedang berkhotbah, maka orang-orang pun bubar menuju ke arahnya dan yang tersisa hanyalah dua belas orang lelaki yang tetap di tempatnya. Maka turunlah firman Allah Swt. Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya. Al-Jumu'ah 11Imam Bukhari dan Imam Muslim telah mengetengahkan hadis yang sama di dalam kitab sahih Abu Ya'la mengatakan, telah menceritakan kepada kami Zakaria ibnu Yahya, telah menceritakan kepada kami Hasyim, dari Husain, dari Salim ibnu Abul Ja'd dan Abu Sufyan, dari Jabir ibnu Abdullah yang mengatakan bahwa ketika Rasulullah Saw. sedang berkhotbah Jumat, datanglah iringan kafilah ke Madinah. Maka para sahabat bergegas menuju kepadanya, sehingga tiada yang tertinggal bersama Rasulullah Saw. selain dari dua belas orang lelaki. Maka Rasulullah Saw. bersabda Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan­Nya, seandainya kalian semua terpengaruh hingga tiada seorang pun dari kalian yang tersisa, niscaya lembah ini akan mengalirkan api membakar kalian semua. Lalu turunlah ayat berikut, yaitu firman-Nya Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri berkhotbah. Al-Jumu'ah 11 Jabir ibnu Abdullah melanjutkan, bahwa di antara kedua belas orang yang tetap mendengarkan khotbah Rasulullah Saw. adalah Abu Bakar dan Umar dalam firman Allah Swt.dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri berkhotbah. Al-Jumu'ah 11terkandung dalil yang menunjukkan bahwa imam melakukan khotbahnya pada hari Jumat dengan berdiri. Imam Muslim telah meriwayatkannya di dalam kitab sahihnya melalui Jabir ibnu Samurah yang telah menceritakan bahwa Nabi Saw. melakukan dua khotbah, dan melakukan duduk di antara keduanya. Di dalam khotbahnya beliau Saw. membaca Al-Qur'an dan memberikan peringatan kepada tetapi, perlu diketahui dalam hal ini bahwa menurut suatu pendapat kisah ini terjadi ketika Rasulullah Saw. mendahulukan salat Jumat atas khotbahnya, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud di dalam Kitabul Marasil-nya. Disebutkan bahwa telah menceritakan kepada kami Mahmud ibnu Khalid, dari Al-Walid, telah menceritakan kepadaku Abu Mu'az Bukair ibnu Ma'ruf, bahwa ia pernah mendengar Muqatil ibnu Hayyan mengatakan bahwa dahulu Rasulullah Saw. melakukan salat Jumatnya sebelum khotbahnya, sama halnya dengan salat dua hari raya. Dan akhirnya pada suatu hari ketika Nabi Saw. sedang berkhotbah, datanglah seorang lelaki yang masuk ke dalam kumpulan jamaah salat Jumat, lalu ia berkata memberitakan, bahwa sesungguhnya Dihyah ibnu Khalifah telah tiba dengan membawa barang yang dimaksud ialah menganjurkan kepada mereka untuk bubar dan menyambut kafilah tersebut, sehingga tiada yang tersisa kecuali hanya sejumlah kecil saja dari sahabat Rasulullah Saw. Firman Allah Swt.Katakanlah, “Apa yang di sisi Allah." Al-Jumu'ah 11 Yakni berupa pahala di negeri akhirat nanti."adalah lebih baik daripada permainan dan perniagaan, " dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezeki. Al-Jumu'ah 11bagi orang yang bertawakal kepada-Nya dan mencari rezeki tepat pada waktunya. Demikianlah akhir dari tafsir surat Al-Jumu'ah. Segala puji bagi Allah dan semua karunia dari-Nya, dan hanya kepada-Nya memohon taufik dan Quraish ShihabMuhammad Quraish Shihab Apabila mereka melihat perniagaan dan permainan yang menyenangkan, mereka menuju ke situ dan meninggalkan kamu berdiri menyampaikan khutbah. Katakan kepada mereka, "Karunia dan pahala yang ada pada Allah lebih bermanfaat bagi kalian daripada permainan dan perniagaan. Allah adalah sebaik-baik pemberi rezeki. Maka, mintalah rezeki-Nya dengan senantiasa menaati-Nya." Surat Al-Jumu’ah Hari Jum’at 11 Ayat • Surat ke 62 • Madaniyah يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ 1. Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ 2. Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah As Sunnah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata, وَآخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا بِهِمْ ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ 3. dan juga kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. ذَٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ 4. Demikianlah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai karunia yang besar. مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا ۚ بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ 5. Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim. قُلْ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ هَادُوا إِنْ زَعَمْتُمْ أَنَّكُمْ أَوْلِيَاءُ لِلَّهِ مِنْ دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ 6. Katakanlah "Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kamu mendakwakan bahwa sesungguhnya kamu sajalah kekasih Allah bukan manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu adalah orang-orang yang benar". وَلَا يَتَمَنَّوْنَهُ أَبَدًا بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ ۚ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ 7. Mereka tiada akan mengharapkan kematian itu selama-lamanya disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang zalim. قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ 8. Katakanlah "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada Allah, yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ 9. Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ 10. Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. Sumber Bimas Islam, Kementerian Agama RI. Selengkapnya Jumat 11 Ayat فَاِذَا قُضِيَتِ الصÙَلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللÙٰهِ وَاذْكُرُوا اللÙٰهَ كَØÙÙŠÙ’رًا Ù„ÙَعَلÙَكُمْ تُفْلِحُوْنَ Ù¡Ù 62-10 Apabila salat Jumat telah dilaksanakan, bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung. Tafsir Apabila salat wajib telah dilaksanakan di awal waktu dengan berjamaah di masjid; maka bertebaranlah kamu di bumi, kembali bekerja dan berbisnis; carilah karunia Allah, rezeki yang halal, berkah, dan melimpah dan ingatlah Allah banyak-banyak ketika salat maupun ketika bekerja atau berbisnis agar kamu beruntung, menjadi pribadi yang seimbang, serta sehat mental dan fisik. Al-Jumu`ah Friday, and the Orders and Etiquette for FridayFriday is called Al-Jumu`ah because it is derived from Al-Jam`, literally, gathering. The people of Islam gather weekly, on every Friday in the major places of worship. It was during Friday when Allah finished the creation, the sixth day, during which Allah created the heavens and earth. During Friday, Allah created Adam, and he was placed in Paradise, and ironically, it was a Friday when he was taken out of Paradise. It will be on a Friday when the Last Hour will commence. There is an hour during Friday, wherein no faithful servant asks Allah for something good, but Allah will give him what he asked for. All of this is based upon Hadiths in the authenic collections. In the ancient language Friday was called, `Arubah. It is a fact that previous nations were informed about Friday, but they were led astray from it. The Jews chose Saturday for their holy day, but Adam was not created on Saturday. The Christians chose Sunday, which is the day the creation was initiated. Allah chose Friday for this Ummah, because it is the day the creation was and Muslim recorded that Abu Hurayrah said that the Messenger of Allah said,نَحْنُ الْاخِرُونَ السَّابِقُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، بَيْدَ أَنَّهُمْ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِنَا، ثُمَّ إِنَّ هَذَا يَوْمَهُمُ الَّذِي فَرَضَ اللهُ عَلَيْهِمْ فَاخْتَلَفُوا فِيهِ فَهَدَانَا اللهُ لَهُ، فَالنَّاسُ لَنَا فِيهِ تَبَعٌ، الْيَهُودُ غَدًا وَالنَّصَارَى بَعْدَ غَدٍ»We are the last to come but the first on the Day of Resurrection, though the former nations were given the Scriptures before us. And this was their day Friday the celebration of which was made compulsory for them, but they differed about it. So, Allah gave us guidance to it, and all other people are coming after us the Jews tomorrow and the Christians the day after tomorrow." This is the wording of Al-Bukhari in another narration of Muslim;أَضَلَّ اللهُ عَنِ الْجُمُعَةِ مَنْ كَانَ قَبْلَنَا، فَكَانَ لِلْيَهُودِ يَوْمُ السَّبْتِ، وَكَانَ لِلنَّصَارَى يَوْمُ الْأَحَدِ، فَجَاءَ اللهُ بِنَا فَهَدَانَا اللهُ لِيَوْمِ الْجُمُعَةِ، فَجَعَلَ الْجُمُعَةَ وَالسَّبْتَ وَالْأَحَدَ، وَكَذَلِكَ هُمْ تَبَعٌ لَنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ نَحْنُ الْاخِرُونَ مِنْ أَهْلِ الدُّنْيَا، وَالْأَوَّلُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْمَقْضِيُّ بَيْنَهُمْ قَبْلَ الْخَلَائِقِ»Allah diverted those who were before us from Friday. For the Jews there was Saturday, and for the Christians there was Sunday. Allah then brought us and guided us to Friday. He made them; Friday, Saturday and Sunday, and it is in this order they will come after us on the Day of Resurrection. We are the last of among the people of this world and the first among the created to be judged on the Day of Resurrection.Necessity of the Remembrance of Allah on Friday, by attending the Khutbah and the PrayerAllah commanded the believers to gather to worship Him on Friday,يأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُواْ إِذَا نُودِىَ لِلصَّلَوةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْاْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِO you who believe! When the call is proclaimed for the Salah on Al-Jumu`ah Friday, then hasten Fas`aw to the remembrance of Allah meaning, go to it and head for it. The meaning of Sa`y hasten here does not refer to walking quickly. It only refers to the importance of it. `Umar bin Al-Khattab and Ibn Mas`ud - may Allah be pleased with them - recited it; فَامْضُوا إِلَى ذِكْرِ اللهِ "Then proceed to the remembrance of Allah." As for walking in haste to the prayer, that was indeed prohibited, since it was recorded in the Two Sahihs from Abu Hurayrah that the Prophet said,إِذَا سَمِعْتُمُ الْإِقَامَةَ فَامْشُوا إِلَى الصَّلَاةِ وَعَلَيْكُمُ السَّكِينَةَ وَالْوَقَارَ وَلَا تُسْرِعُوا، فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا»When you hear the Iqamah, proceed to offer the prayer with calmness and solemnity and do not rush. And pray whatever you catch, and complete whatever you have missed. This is the wording with Al-Bukhari. Abu Qatadah said, "While we were praying behind the Messenger of Allah he heard commotion. At the end of the prayer, the Prophet said;مَا شَأْنُكُمْ»What is the matter with you They said, `We hastened to the prayer.' The Prophet said,فَلَا تَفْعَلُوا، إِذَا أَتَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَامْشُوا وَعَلَيْكُمُ السَّكِينَةَ فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا»Don't do that. When you come for prayer, there should be tranquility upon you. Pray what remains of the prayer and complete what you have missed." The Two Sahihs collected this Hadith. Al-Hasan commented, "By Allah! Hastening to the prayer is not accomplished by the feet. Indeed they were prohibited from coming to prayer without tranquility and dignity. Rather it is about the hearts, the intention, and the submission." Qatadah said,فَاسْعَوْاْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ"then hasten to the remembrance of Allah means that you have to hasten to the prayer with your heart and actions, and walk to it." It is recommended for those coming to the Friday prayer to perform Ghusl taking bath before they come. It is collected in the Two Sahihs that `Abdullah bin `Umar said that Allah's Messenger said,إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمُ الْجُمُعَةَ فَلْيَغْتَسِلْ»When one of you comes to the Friday prayer, then let him perform bath. The Two Sahihs recorded that Abu Sa`id said that the Messenger of Allah said,غُسْلُ يَوْمِ الْجُمُعَةِ وَاجِبٌ عَلى كُلِّ مُحْتَلِمٍ»Ghusl on the day of Jumu`ah is Wajib required from every Muhtalim. Abu Hurayrah narrated that Allah's Messenger said,حَقٌّ لله عَلى كُلِّ مُسْلِمٍ أَنْ يَغْتَسِلَ فِي كُلِّ سَبْعَةِ أَيَّامٍ، يَغْسِلُ رَأْسَهُ وَجَسَدَهُ»It is Allah's right on every Muslim to bathe during every seven days, by washing his head and body. Muslim collected this Hadith. Jabir narrated that Allah's Messenger said,عَلى كُلِّ رَجُلٍ مُسْلِمٍ فِي كُلِّ سَبْعَةِ أَيَّامٍ غُسْلُ يَوْمٍ وَهُوَ يَوْمُ الْجُمُعَةِ»Within every seven days, every Muslim man has the obligation to perform Ghusl at least one day, the day of Jumu`ah. Ahmad, An-Nasa'i and Ibn Hibban collected this of Jumu`ahImam Ahmad recorded that `Aws bin `Aws Ath-Thaqafi said that he heard Allah's Messenger say,مَنْ غَسَّلَ وَاغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَبَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ، وَدَنَا مِنَ الْإِمَامِ وَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ، كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ أَجْرُ سَنَةٍ صِيَامُهَا وَقِيَامُهَا»Whoever performs Ghusl well on the day of Jumu`ah, leaves early, walking not riding, and sits close to the Imam and listens without talking, will earn the reward of fasting and performing standing in prayer for an entire year for every step he takes. This Hadith has various chains of narration, the compilers of the Four Sunan collected it, and At-Tirmidhi graded it Hasan. The Two Sahihs also recorded that Abu Hurayrah said that the Messenger of Allah said,مَنِ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الْجَنَابَةِ ثُمَّ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْأُولَى فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً، فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامُ حَضَرَتِ الْمَلَائِكَةُ يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ»Any person who takes a bath on Friday like the bath for sexual impurity and then goes for the prayer in the first hour, it is as if he had sacrificed a camel. Whoever goes in the second hour, it is as if he had sacrificed a cow. Whoever goes in the third hour, then it is as if he had sacrificed a horned ram. If one goes in the fourth hour, then it is as if he had sacrificed a hen. Whoever goes in the fifth hour, then it is as if he had offered an egg. When the Imam appears, the angels present themselves to listen to Allah's remembrance. It is recommended that one cleans his body, performs Ghusl, wears his best clothes, applies perfume and uses Siwak tooth stick for Jumu`ah. We mentioned that Abu Sa`id narrated that the Messenger of Allah said,غُسْلُ يَوْمِ الْجُمُعَةِ وَاجِبٌ عَلى كُلِّ مُحْتَلِمٍ وَالسِّوَاكُ وَأَنْ يَمَسَّ مِنْ طِيبِ أَهْلِهِ»Ghusl on the day of Jumu`ah is Wajib required from every Muhtalim and also using Siwak and applying some of his household's perfume. Imam Ahmad recorded that Abu Ayyub Al-Ansari said that he heard the Messenger of Allah say, wمَنِ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَمَسَّ مِنْ طِيبِ أَهْلِهِ إِنْ كَانَ عِنْدَهُ وَلَبِسَ مِنْ أَحْسَنِ ثِيَابِهِ ثُمَّ خَرَجَ حَتْى يَأْتِيَ الْمَسْجِدَ فَيَرْكَعَ إِنْ بَدَا لَهُ وَلَمْ يُؤْذِ أَحَدًا، ثُمَّ أَنْصَتَ إِذَا خَرَجَ إِمَامُهُ حَتْى يُصَلِّيَ كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا بَيْنَهَا وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الْأُخْرَى»Whoever performs Ghusl on Friday and applies perfume, if he has any, wears his best clothes, then goes to the Masjid and performs voluntary prayer, if he wishes, does not bother anyone, listens when the Imam appears until he starts the prayer. Then all of this will be an expiation for whatever occurs between that Friday and the next Friday. Abu Dawud and Ibn Majah recorded in their Sunans that `Abdullah bin Salam said that he heard the Messenger of Allah say, while on the Minbarمَا عَلَى أَحَدِكُمْ لَوِ اشْتَرَى ثَوْبَيْنِ لِيَوْمِ الْجُمُعَةِ سِوَى ثَوْبَيْ مِهْنَتِهِ»What harm would it cause if one of you bought two garments for the day of Jumu`ah, other than the garment he wears daily `A'ishah said that during a speech he gave on a Friday when he saw people wearing Nimar garments, the Messenger of Allah said,مَا عَلَى أَحَدِكُمْ إِنْ وَجَدَ سَعَةً أَنْ يَتَّخِذَ ثَوْبَيْنِ لِجُمُعَتِهِ سِوَى ثَوْبَيْ مِهْنَتِهِ»When one of you has wealth, he should keep two garments for Friday, other than the two garments he has for his daily wear. Ibn Majah collected this Meaning of the Call in the Ayah is the Adhan that precedes the KhutbahAllah said,إِذَا نُودِىَ لِلصَّلَوةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِWhen the call is proclaimed for the Salah on Friday, referring to the Adhan which was called, during the time of the Prophet , when he came out of his house and sat on the Minbar. The Adhan would be called before the Prophet near the door of the Masjid. As for the earlier Adhan that the Leader of the faithful, `Uthman bin Affan added, it was done because the Muslims increased in number during his time. Al-Bukhari recorded that As-Sa'ib bin Yazid said, "In the lifetime of the Prophet , Abu Bakr and `Umar, the Adhan for the Friday prayer was pronounced while the Imam sat on the pulpit. But during `Uthman's later time when the Muslims increased in number, an additional call was pronouced upon Az-Zawra', meaning the Adhan was called upon the house which was called Az-Zawra"' Az-Zawra' was the tallest house in Al-Madinah near the buying and selling after the Call on Friday, and the Exhortation to seek Provisions after itAllah said,وَذَرُواْ الْبَيْعَand leave off business. means, hastening to the remembrance of Allah and abandoning business, when the call to the Friday prayer is made. Therefore, the scholars of Islam agree, it is prohibited for Muslims to engage in business transactions after the second Adhan. Allah's statement,ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَThat is better for you if you did but know! means, `your abandoning buying and selling, and instead, corcentrating your attention to Allah's remembrance and the prayer are better for you in this life and the Hereafter, if you but knew.' Allah's statement,فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَوةُThen when the Salah is complete, means, when the Friday prayer is finished,فَانتَشِرُواْ فِى الاٌّرْضِ وَابْتَغُواْ مِن فَضْلِ اللَّهِyou may disperse through the land, and seek the bounty of Allah, After Allah forbade Muslims from working after hearing the Adhan and ordered them to gather for the Friday prayer, He allowed them to spread throughout the earth and seek bounty after the prayer is finished. Ibn Abi Hatim recorded that when the Friday prayer finished, `Irak bin Malik would stand by the gate of the Masjid and invoke Allah, saying, "O Allah! I have accepted and complied with Your Call, performed the prayer You ordered and dispersed as You ordered me. Therefore, grant me of Your favor and You are the best of those who grant provisions." Allah's statement,وَاذْكُرُواْ اللَّهَ كَثِيراً لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَand remember Allah much, that you may be successful. means, while you are buying and selling, giving and taking, remember Allah much and do not let this life busy you from what benefits you in the Hereafter. There is a Hadith that states,مَنْ دَخَلَ سُوقًا مِنَ الْأَسْوَاقِ فَقَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، كَتَبَ اللهُ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ»Whoever enters a marketplace and says, "La ilaha illallah, He is alone without partners, His is the sovreignty and His is the praise, and He is Able to do all things." Then Allah will record a thousand-thousand a million good deeds for him and will erase a thousand-thousand evil deeds. Mujahid said, "A servant of Allah will not be among those who remember Allah often, until he does so while standing, sitting and lying down."

tafsir surat al jumu ah